Sabtu, 19 Desember 2015

Perhatian Pemerintah Terhadap Dunia Pendidikan



Pendidikan, Manusia, Globalisasi
Mempunyai tugas menyiapkan sumber daya manusia untuk pembangunan. Derap langkah pembangunan selalu diupayakan seirama dengan tuntutan zaman. Perkembangan zaman selalu emunculkan persoalan-persoalan baru yang tidak pernah terfikirkan sebelumnya. Bab ini akan mengkaji mengenai permasalahan pokok pendidikan, dan saling keterkaitan antara pokok tersebut. Faktor yang mempengaruhi perkembangan dan masalah-masalah aktual serta cara penagggulangannya.
Apa jadinya bila pembangunan di Indonesia tidak dibarengi dengan pembangunan di bidang penidikan? Walaupun pembangunan fisiknya baik, tetapi apa gunanya bila moral bangsa terpuruk. Jika hal tersebut terjadi bidang ekonomi akan bermasalah karena tiap orang akan korupsi. Sehingga lambat laun akan datang hari dimana Negara dan bangsa ini akan hancur. Oleh karena itu, untuk pencegahannya pendidikan harus dijadikan salah satu prioritas dalam pembangunan negeri ini.
               

Pemerintah dan solusi permasalahan pendidikan
Mengenai masalah pendidikan perhatian pemerintah kita masih sangat minim. Gambaran ini tercermin dari beragam masalah pendidikan yang makin rumit. Kualitas siswa makin rendah, pendidik kurang professional, biaya pendidikan yang mahal, bahkan aturan UU pendidikan yang kacau. Dampak dari pendidikan yang buruk itu Negara kita ke depannya makin terpuruk. Keterpurukan ini terjadi juga karena akibat kecilnya alokasi anggaran pendidikan baik di tingkat nasional, propinsi maupun kota dan kabupaten.
Penyelesaian masalah pendidikan tidak seharusnya dilakukan secara terpisah-pisah, tetapi harus ditempuh dengan langkah-langkah yang sifatnya menyeluruh. Artinya, kita tidak hanya memperhatikan pada kenaikan anggaran saja. Sebab hal itu akan percuma saja jika kualitas SDM dan mutu pendidikan di Indonesia masih rendah. Masalah penyelenggaraan wajib belajar Sembilan tahunsejatinya masih menjadi PR besar bagi kita. Kenyataan yang dapat kita lihat bahwa banyak di daerah-daerah pinggiran yang tidak memiliki sarana pendidikan yang kurang memadai. Dengan terbelangkainya program pendidikan wajib Sembilan tahunmenjadikan anak-anak Indonesia masih banyak yang putus sekolah sebelum mereka pendidikanya selama Sembilan tahun tersebut. Dengan kondisi tersebut, dengan masalah pendidikan yang ada, maka tidak akan bertahan terhadap kompetensi di Era global.
Kondisi Ideal dalam bidang pendidikan di Indonesia adalah tiap anak bisa sekolah minimal hingga tingkat SMA tanpa membedakan status karena itulah hak mereka. Namun hal tersebut sangat sulit untuk direalisasikan pada saat ini. Oleh karena itu, setidaknya setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk mengenyam dunia pendidikan. Jika mencermati permasalahan di atas, maka terjadi adanya ketidak adilan antara si kaya dan si miskin. Seolah sekolah hanya milik orang kaya saja sehingga orang yang kekurangan akan merasa minder untuk bersekolah dan bergaul dengan mereka. Ditambah lagi publikasi dari sekolah mengenai beasiswa sangatlah minim.
Sekolah-sekolah gratis di Indonesia seharusnya mempunyai fasilitas yang memadai, staf pengajar yang berkompetensi, kurikulum yang tepat dan memiliki sistim administrasi dan birokrasi yang baik dan tidak berbelit-belit. Akan tetapi pada kenyataanya, sekolah-sekolah gratis adalah sekolah yang terdapat di daerah terpencil serta kumuh dan segala sesuatunya tidak dapat menunjang bangku persekolahan sehingga timbul perkataan “Benarkah sekolah tersebut gratis? Kalaupun  iya, itu wajar karena kondisi sekolah itu sangatlah memprihatinkan”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar