Sabtu, 19 Desember 2015

Sekolah Untuk Kehidupan yang Lebih Baik



Pendidikan, Globalisasi, Belajar
Sekolah, kata yang terasa tidak asing ditelinga. Betapa tidak, darisinilah tempat dicetak manusia-manusia sukses, berhasil, pintar,bermoral  dan memiliki keterampilan. Didalamnya ada berbagai system dengan perangkatnya yang rumit nan sistematis yang aturan-aturan yang mengawal proses pendidikan. Sekolah adalah rumah bagi jutaan anak bangsa, jutaan harapan dan jutaan kehidupan.
Kiranya ungkapan diatas tidak berlebihan apabila kita melihat kondisi kekinian, dimana sekolah telah menjadi sebuah kebutuhan utama dan sarana mutlak untuk memperoleh pendidikan yang diakui di Negeri ini, bahkan diseluruh dunia. Sekolah dengan inovasi dan berbagai ide cemerlang para cerdik pandai didalamnya terus berkembang dan kian hari kian menggeliat kearah yang sesuai  dengan visi-misinya.


Namun dari pandangan kasar diatas dapat diambil sebuah pandangan umum tentang konsepsi sekolah yang dinilai layak dimata khalayak. Sekolah biasanya dilihat dari sisi kelengkapan infrastruktur, kualitas SDM dan Standarisasi/Akreditasi yang disandang nya. Dan tentu saja out put yang dihasilkan.
Kiranya kita merasa cukup senang dengan pengambaran sekolah diatas, secara jujur diakui itulah perangkat umum dan tujuan yang harus ada pada suatu sekolah. Namun kadang tidak kritis dalam menilik proses yang ada didalamnya. Hal ini terjadi pada para Guru, kepala Sekolah, Orang Tua Siswa bahkan oleh masyarakat itu Sendiri, selaku pemegang tanggung jawab dalam hal pendidikan.
Untuk meluruskan pandangan yang berbelok tentang Sekolah, ada baiknya kita membaca kembali sejarah klasik tentang sekolah. Kata Sekolah berasal dari kata Skhole, Scola, Scolae, Schola yang memiliki arti (Waktu luang), mengapa demikian ?
Pada hakikatnya sekolah dimasa lalu adalah tempat untuk menyisihkan sebagian waktu untuk belajar pada para cerdik pandai .Sekolah juga dikatakan sebagai Scola Materna (Pengasuh sementara), dimana  patut disadari bahwa Sekolah adalah layaknya tempat penitipan sementara untuk belajar, sebagaimana makna kata Alma Matter (Ibu yang memberikan Ilmu). Berangkat dari definisi klasik diatas, maka analisis nyata tentang kondisi sekolah jelas berbeda pada periode klasik dan modern sekarang.
“Sekolah adalah sarana untuk memanusiakan manusia”. Sekolah seharusnya bukan menjadi wadah doktrinisasi zaman yang materialis/kapitalis akan tetapi harus menjadi sarana untuk manusia mengenal dan membaca zamannya, tanpa ada interpensi dan paksaan dalam berpikir dan bertindak. Sekolah bukan wadah mencetak manusia yang dibutuhkan, akan tetapi manusia yang mampu memenuhi kebutuhannya.
Sekolah adalah tempat  dan ber-Ekspresi bagi manusia-manusia di dalamnya. Sekolah adalah rumah bagi mereka yang msu membsntu sesama dengan ilmu dan empati, dengan sabar dan ikhlas nya. Sekolah harus diyakini hanya sebagai tempat singgah sementara waktu untuk  mengisi bekal dalam menjalani kehidupan. Jadikan sekolah sebagai tempat terindah untuk singgah yang terindah dalam hidup ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar