Kamis, 14 Januari 2016

ORGANISASI MAHASISWA


Artikel, Globalisasi, Kampus, Mahasiswa, Perguruan Tinggi,

Apakah Mahasiswa dan Peran Sosialnya?

Pengertian Mahasiswa belum usai didefinisikan dan barangkali tak pernah usai, karena begitu selesai didefinisikan maka realitas mahasiswa sudah lebih maju, disebabkan dalam Mahasiswa terdapat individu – individu dengan pemilikan nilai - nilai dan cita – cita bersama yang seringkali mengalami perubahan dalam proses menjawab tantangan zaman.

Namun pada tahun 1998 pasca lengsernya rezim diktator, seluruh mahasiswa sepakat meneriakkan bahwa mahasiswa adalah agen perubahan sosial (Agent Of Social Change) dan agen pengontrol kebijakan pemerintah (Agent Of  Social Control). Pengertian ini didasarkan atas fakta sejarah gerakan mahasiswa dalam bangsa Indonesia. Sejarah mencatat gerakan mahasiswa  66, 78, 98, 01-05 yang menentang neokolim/globalisasi - kebijakan politik dan ekonomi luar negeri, kemudian gerakan mahasiswa 70-74, 77/78, 90-an, 01-05 yang memprotes pendidikan, hukum dan isu – isu sektoral lainnya.         


Dari fakta sejarah tersebut mahasiswa dapat dibedakan dari entitas Negara/Kekuasaan dan entitas Bisnis atau pasar. Karena negara atau kekuasaan memiliki roh “mengejar kuasa” / “the will to power” sedangkan Bisnis dan Pasar didorong oleh roh “kepentingan privat atau interest pribadi terhadap barang atau uang” / “akumulasi modal”. Sedangkan Mahasiswa sebagai kelompok civil society (masyarakat sipil) terdidik dan tercerahkan memiliki tanggung jawab moral terhadap penegakan cita – cita keadilan, kebebasan dan kemanusian bangsa Indonesia. Panggung Mahasiswa adalah hidup bersama yang dijiwai semangat kesetiakawanan dan pembelaan terhadap kepentingan masyarakat sipil yang Kecil, Lemah, Miskin, Tertinggal (KLMT) dalam bertinteraksi dengan Negara dan Pasar yang cendrung mendominasi, memonopoli, dan memburu kekuasaan serta materi, ataupun kekuatan yang mendominasi lainnya (militer).

Struktur Dominasi antara Mahasiswa (Civil Society), Negara (State), dan Bisnis (Market).


 















Bahkan dalam konteks kekinian tanggung jawab mahasiswa sebagai masyarakat terdidik dan tercerahkan dalam masyarakat sipil, semakin besar. Setelah kemerdekaan, penjajahan belumlah berakhir namun berubah wajah, yang oleh soekarno disebut “neokolonialisme”. Negara-negara imperialis-kapitalis (core/pusat) terus menguasai Negara-negara pinggiran (pariphery). Negara pusat yang memiliki tingkat distribusi dan produksi barang yang sangat tinggi, adalah Negara terkuat, karena memiliki kelas borjuis yang kuat dan kelas pekerja yang besar. Sebaliknya, Negara pinggiran memiliki tingkat produksi yang rendah (meski memiliki bahan mentah yang cukup), merupakan yang lemah, kelas borjuisnya kecil dan memiliki banyak petani. Tidak berhenti pada penguasaan ekonomi saja tetapi untuk mewujudkan imperialisme, neokolonial juga melakukan penguasaan secara tidak langsung wilayah suatu Negara dan di Negara yang dikuasai itu dia menciptakan kelas elit pribumi yang secara sadar ataupun tidak sadar (mungkin karena ketergantungan yang sangat) mengabdi kepada kepentingan mereka. Untuk mengetahui mekanisme kerja neokolonial maka harus menggunakan sudut pandang struktur imperialisme modern (Tuathail & Dalby, Imperialisme Abad 20,1998)
 






      














Apakah Organisasi Mahasiswa dan Visinya ?

Organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang di kordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat di identifikasi, yang bekerja atas dasar relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau kelompok tujuan. (Stephan P. Robbins, Jakarta 1994). Dan masih banyak lagi arti dari Organisasi  itu sendiri seperti apa yang di utarakan oleh KI Hajar Dewantara  bahwasanya organisai itu suatu interaksi secara sadar dengan tujuan dan visi serta misi tertentu.

Dari pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa organisasi merupakan suatu bentuk yang tersistem untuk pencapaian tujuan dan cita – cita bersama. Mahasiswa sebagai aktor terdepan dalam setiap perubahan bangsa ini membutuhkan strategi dan sumberdaya untuk mewujudkan idealisme dan cita-citanya dalam kenyataan. Dalam konteks inilah perubahan yang dilakukan mahasiswa tidak dapat dipisahkan dari organisasi.
Terdapat dua macam organisasi mahasiswa, pertama organisasi mahasiswa intra-kampus (MPMI, DPMI, BEMI, DPMF, BEMF, HMJ, UKM, LPMI, LPMF, dll) yang bertugas pada pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, semisal meningkatkan intelektualitas dan profesionalitas mahasiswa di perguruan tinggi dan pengabdian mahasiswa sebagai elemen bangsa pada masyarakat. Organisasi ini secara struktural berkaitan/satu sistem dengan lembaga Perguruan Tinggi. Kedua, organisasi mahasiswa ekstra-kampus (PMII, IPNU, HMI, IMM, KAMMI, GMNI, GMKI, dll) yang bergerak dengan basis kerangka ideology untuk mencapai tujuan perjuangan. Secara garis besar organisasi mahasiswa ekstra-kampus merupakan panggung perkumpulan pemuda yang ingin mewujudkan perjuangan masyarakat sipil dalam kehidupan sesehari dan berupaya mencari jalan paling baik (bonum), benar dan adil (verum), dan memperjuangkan keindahan ciptaan (Pulchrum), secara tanpa kekerasaan (Ahimsa). Organisasi ini memiliki srtuktur yang sangat luas mulai dari tingkat nasional (PB/Presidium), Regional (Cabang/Daerah), serta Lokal (Komisariat /Daerah/ Rayon) dan independent/terlepas dari struktur lembaga perguruan tinggi.
Sadar atau tidak sadar organisasi mahasiswa saat ini memiliki ancaman yang cukup besar dari entitas luar. Karena itu organisasi mahasiswa dituntut untuk terus melakukan pembelaan kepentingan masyarakat sipil (petani, nelayan, buruh dan kaum miskin kota) melalui penyusunan orientasi dan strategi organisasi, selain itu juga dituntut untuk mengembangkan sumber daya dalam organisasi sendiri (kualitas – kuantitas personil, peralatan kerja, keuangan, tehnologi, dan pengalaman). Tugas yang cukup berat ini membutuhkan komitmen dan kesetiakawanan mahasiswa.
Komitmen dan kesetiakawanan ini harus terus menjadi penyemangat organisasi mahasiswa dalam setiap penggunaan fungsi utama sebuah organisasi, yakni fungsi pengambilan kebijakan/keputusan, fungsi pelaksanaan, dan fungsi kontrol.
Managemen Organisasi Mahasiswa?
Manajemen adalah rekayasa karya untuk mencapai cita – cita dan tujuan yang telah ditentukan dengan mendayagunakan sumberdaya seeffisien mungkin dan dengan sistim kerja yang seeffektif mungkin sesuai dengan pilihan lembaga. Berikut pengaplikasian efektifitas dan efisiensi dalam organisasi :

EFEKTIF
EFISIEN
§ Melakukan sesuatu yang Tepat
§ Pemilihan target (sasaran) yang tepat sesuai dengan kebutuhan
§ Effectivitas merupakan kunci keberhasilan suatu organisasi
§ Kemampuan menggunakan Tujuan/ sasaran yang memadai dan mewujudkannya dengan tepat
§ Melakukan sesuatu dengan tepat
§ Perbandingan antara Input (tenaga kerja, keuangan, waktu) dan Output
§ Sumber daya minimal hasil baik
§ Kemampuan menghemat Sumber daya untuk mencapai tujuan/sasaran

 












1.   Tidak ada pemborosan sumber daya, tetapi tujuan/sasaran tidak tercapai
2.   Tujuan/sasaran dapat dicapai dengan penggunaan sumber daya yang tidak boros
3.   Tujuan/sasaran tercapai dengan penggunaan sumber daya yang boros
4.   Tujuan/sasaran tidak tercapai dan terjadi pemborosan sumber daya

Ke efektifitasan  organisasi merupakan kunci di mana kita harus menggunakan tehnik-tehnik perorganisasian. Tehnik-tehnik perorganisasian yang handal antara lain adalah :
1.   Tehnik perorganisasian dengan Pendekatan Tujuan : Pendekatan tujuan ini  menitik beratkan pada pentingnya tujuan untuk dapat direalisasikan.
2.   Tehnik perorganisasian dengan Pendekatan Sistem : Pendekatan ini lebih menekankan pentingnya masukan (input), proses (proces), dan luaran (out put).
3.   Tehnik perorganisasian dengan Pendekatan Lingkungan : pendekatan ini menitik beratkan pada pentingnya organisasi adaptasi terhadap perubahan, contoh perubahan politik, sosial dan ekonomi.

Manajemen organisasi memiliki tiga titik bagian :


 














Adapun komponen-komponen dalam sebuah managemen organisasi meliputi :
1.   Planning; perencanaan program kerja sesuai dengan orientasi, visi, dan paradigma suatu organisasi serta kondisi realitas (kenyataan yang dihadapi)
2.   Organizing; pengorganisasian dengan menitik beratkan pada tujuan/sasaran untuk dapat direalisasikan, sistem organisasi : (input/masukan), (poses/ proces), dan (hasil/output),                       
3.   Actuating; pelaksanaan/implementasi dengan menitikberatkan pada pembagian kerja pada satuan kelompok kerja   
4.   Controling; pengendalian terhadap arah/tujuan program
5.   Evaluating; evaluasi keberhasilan program melalui pembacaan indikator, asumsi, dan resiko yang dihadapi

 Apa ciri – ciri manajemen Organisasi Mahasiswa ?

Pengubah Organisasi
Manajemen Militer/Bisnis
Manajemen Organisasi Mahasiswa/Not For Profit


Spirit Dasar
·     Mengejar keuntungan dan kekuasaam individu/kelompok (private/group’s interest)

·     Mendatangkan manfaat bagi kelompok dan masyarakat umum (public interest)

·     Mendapatkan keuntungan materi terutama uang atau kekuasaan (money first)

·     Memperjuangkan agar warga masyarakat umum hidup lebih baik (people interest)
·     Mencapai profesionalitas kerja, yakni ahli dan lebih efisien dalam karya dan mendapat imbalan karya yang makin baik yang dapat diukur secara material dan finansial (professional)
·     Mencapai keahlian dalam bidang-nya sehingga bisa effektif dalam karya serta tetap setia pada pelayanandan kaidah-kaidah moral dan etika. Imbalan materi bukan ukuran utama (Vocational)
Ukuran keberhasilan
·     Institusi lebih besar, kuat, berkuasa (demi organisasi sendiri)
·     Warga hidup lebih sejahtera lahir dan batin (demi rakyat banyak)


Strategi Utama Bekerja
·     Menghasilkan sebanyak-banyak –nya agar untung sebanyak mungkin (product oriented/ product first)
·     Melayani sebaik-baiknya hingga mitra kerja atau kelompok dampingan merasa puas (service oriented/ service first)
·     Tingkat produktifitas tinggi lebih mudah dicapai bila cara kerja bisa dibuat seragram dan mekanistis karena itu diperlukan standarisasi cara kerja agar lebih efisien (standarisasi)

·     Pelayanan kepada mitra kerja harus sesuai dengan tingkat kebutuhan dan selera mereka karena itu diperlukan kebebasan, kreatifitas serta dinamika tinggi agar semua kebutuhan dapat direspon dengan tepat (flexibilitas)
·     Institusi lain sejenis bisa jadi musuh. Intel disebar agar diperoleh strategi untuk merebut dan menguasai pasar sehingga harga dapat didekte dan keuntungan dipastikan. Bisnis adalah peran dan kita harus lebih unggul. Insebtip dan reward diberikan vagi mereka yang menyumbang kemenangan (kompetisi)



·     Kemaslahatan masyarakat hanya bisa dicapai dalam kerjasama dengan sebanyak mungkin pihak. Kooperasi dan kerjasama bukan hanya perlu tetapi menjadi syarat dasar keberhasilan yang berjangka panjang dan berdimensi holistik. Dinamika, produktifitas dan kreatifitas mutlak diperlukan tetapi tidak dalam bentuk kompetisi apalagi jika mematikan yang lemah dan tertinggal (Cooperation rather than competition) 


Kepemimpinan
·   Lugas mementingkan tugas (task oriented). Mengejar image manager atau executives professional
·     Kepemimpinan egalitarian berdasar seni dan pemahaman terhadap manusia secara menyeluruh dengan semangat kesederhanaan (simplicity) dan low profile
·   Menjaga wibawa dengan berbagai cara agar perintah dapat menggerakkan organisasi jika perlu dengan reward and penalty. Direktur bertugas memberi direction/ arah
·     Menjaga semangat keteladanan dalam semua aspek sebab semua orang menuntutnya demikian. Mampu menjadi penengah dlam sengketa dan tidak membangun wibawa berdasar harta atau kuasa, ketua bertugas menjadi fasilitator utama atau primus interpares


Gaya hidup Organisasi
·   Semua masalah diatur dengan mempertimbangkan dengan hukum yang ada yang secara formal sudah diakui kendati selalu bisa disiasati. Jas dan dasi menjadi citra posisi. (formal)
Hukum adalah alat hidup sama maka hubungan antar sesama menjadi masalah utama. Sikap informal menjadi tuntutan kebutuhan tanpa harus melanggar kesepakatan hukum
(informal)

Oleh : Imron Fahim

1 komentar:

  1. Do you realize there's a 12 word phrase you can communicate to your partner... that will trigger deep feelings of love and instinctual appeal to you deep within his chest?

    Because deep inside these 12 words is a "secret signal" that triggers a man's instinct to love, adore and protect you with all his heart...

    12 Words Will Fuel A Man's Desire Response

    This instinct is so hardwired into a man's genetics that it will drive him to work harder than ever before to love and admire you.

    In fact, fueling this powerful instinct is absolutely mandatory to achieving the best possible relationship with your man that the moment you send your man one of these "Secret Signals"...

    ...You will immediately notice him open his heart and soul to you in a way he haven't expressed before and he'll identify you as the only woman in the galaxy who has ever truly tempted him.

    BalasHapus