Pengertian
Mahasiswa belum usai didefinisikan dan barangkali tak pernah usai, karena
begitu selesai didefinisikan maka realitas mahasiswa sudah lebih maju,
disebabkan dalam Mahasiswa terdapat individu – individu dengan pemilikan nilai
- nilai dan cita – cita bersama yang seringkali mengalami perubahan dalam
proses menjawab tantangan zaman.
Namun
pada tahun 1998 pasca lengsernya rezim diktator, seluruh mahasiswa sepakat
meneriakkan bahwa mahasiswa adalah agen perubahan sosial (Agent Of Social Change) dan agen pengontrol kebijakan pemerintah (Agent Of Social Control). Pengertian ini didasarkan
atas fakta sejarah gerakan mahasiswa dalam bangsa Indonesia. Sejarah mencatat gerakan
mahasiswa 66, 78, 98, 01-05 yang
menentang neokolim/globalisasi - kebijakan politik dan ekonomi luar negeri,
kemudian gerakan mahasiswa 70-74, 77/78, 90-an, 01-05 yang memprotes
pendidikan, hukum dan isu – isu sektoral lainnya.
Dari
fakta sejarah tersebut mahasiswa dapat dibedakan dari entitas Negara/Kekuasaan
dan entitas Bisnis atau pasar. Karena negara atau kekuasaan memiliki roh
“mengejar kuasa” / “the will to power” sedangkan Bisnis dan Pasar didorong oleh
roh “kepentingan privat atau interest pribadi terhadap barang atau uang” /
“akumulasi modal”. Sedangkan Mahasiswa sebagai kelompok civil society (masyarakat sipil) terdidik dan tercerahkan memiliki
tanggung jawab moral terhadap penegakan cita – cita keadilan, kebebasan dan
kemanusian bangsa Indonesia.
Panggung Mahasiswa adalah hidup bersama yang dijiwai semangat kesetiakawanan
dan pembelaan terhadap kepentingan masyarakat sipil yang Kecil, Lemah, Miskin, Tertinggal (KLMT) dalam bertinteraksi dengan
Negara dan Pasar yang cendrung mendominasi, memonopoli, dan memburu kekuasaan
serta materi, ataupun kekuatan yang mendominasi lainnya (militer).
Struktur
Dominasi antara Mahasiswa (Civil Society),
Negara (State), dan Bisnis (Market).
Bahkan
dalam konteks kekinian tanggung jawab mahasiswa sebagai masyarakat terdidik dan
tercerahkan dalam masyarakat sipil, semakin besar. Setelah kemerdekaan,
penjajahan belumlah berakhir namun berubah wajah, yang oleh soekarno disebut “neokolonialisme”. Negara-negara
imperialis-kapitalis (core/pusat) terus
menguasai Negara-negara pinggiran (pariphery).
Negara pusat yang memiliki tingkat distribusi dan produksi barang yang sangat
tinggi, adalah Negara terkuat, karena memiliki kelas borjuis yang kuat dan
kelas pekerja yang besar. Sebaliknya, Negara pinggiran memiliki tingkat
produksi yang rendah (meski memiliki bahan mentah yang cukup), merupakan yang
lemah, kelas borjuisnya kecil dan memiliki banyak petani. Tidak berhenti pada
penguasaan ekonomi saja tetapi untuk mewujudkan imperialisme, neokolonial juga melakukan penguasaan
secara tidak langsung wilayah suatu Negara dan di Negara yang dikuasai itu dia
menciptakan kelas elit pribumi yang secara sadar ataupun tidak sadar (mungkin
karena ketergantungan yang sangat) mengabdi kepada kepentingan mereka. Untuk mengetahui
mekanisme kerja neokolonial maka
harus menggunakan sudut pandang
struktur imperialisme modern (Tuathail & Dalby, Imperialisme Abad 20,1998)
Apakah Organisasi
Mahasiswa dan Visinya ?
Organisasi
adalah kesatuan (entity) sosial yang di kordinasikan secara sadar,
dengan sebuah batasan yang relatif dapat di identifikasi, yang bekerja atas
dasar relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau kelompok
tujuan. (Stephan P. Robbins, Jakarta 1994). Dan masih banyak lagi arti
dari Organisasi itu sendiri seperti apa
yang di utarakan oleh KI Hajar
Dewantara bahwasanya
organisai itu suatu interaksi secara sadar dengan tujuan dan visi serta misi
tertentu.
Dari
pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa organisasi merupakan suatu
bentuk yang tersistem untuk pencapaian tujuan dan cita – cita bersama.
Mahasiswa sebagai aktor terdepan dalam setiap perubahan bangsa ini membutuhkan
strategi dan sumberdaya untuk mewujudkan idealisme dan cita-citanya dalam
kenyataan. Dalam konteks inilah perubahan yang dilakukan mahasiswa tidak dapat
dipisahkan dari organisasi.
Terdapat
dua macam organisasi mahasiswa, pertama organisasi
mahasiswa intra-kampus (MPMI, DPMI, BEMI, DPMF, BEMF, HMJ, UKM, LPMI, LPMF, dll)
yang bertugas pada pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, semisal
meningkatkan intelektualitas dan profesionalitas mahasiswa di perguruan tinggi
dan pengabdian mahasiswa sebagai elemen bangsa pada masyarakat. Organisasi ini secara struktural berkaitan/satu sistem dengan lembaga
Perguruan Tinggi. Kedua, organisasi
mahasiswa ekstra-kampus (PMII, IPNU, HMI, IMM, KAMMI, GMNI, GMKI, dll) yang bergerak
dengan basis kerangka ideology untuk mencapai tujuan perjuangan. Secara garis
besar organisasi mahasiswa ekstra-kampus merupakan panggung perkumpulan pemuda
yang ingin mewujudkan perjuangan masyarakat sipil dalam kehidupan sesehari dan
berupaya mencari jalan paling baik (bonum),
benar dan adil (verum), dan
memperjuangkan keindahan ciptaan (Pulchrum),
secara tanpa kekerasaan (Ahimsa).
Organisasi ini memiliki srtuktur yang sangat luas mulai dari tingkat nasional
(PB/Presidium), Regional (Cabang/Daerah), serta Lokal (Komisariat /Daerah/
Rayon) dan independent/terlepas dari struktur lembaga perguruan tinggi.
Sadar
atau tidak sadar organisasi mahasiswa saat ini memiliki ancaman yang cukup
besar dari entitas luar. Karena itu organisasi mahasiswa dituntut untuk terus
melakukan pembelaan kepentingan masyarakat sipil (petani, nelayan, buruh dan
kaum miskin kota)
melalui penyusunan orientasi dan strategi organisasi, selain itu juga dituntut
untuk mengembangkan sumber daya dalam organisasi sendiri (kualitas – kuantitas
personil, peralatan kerja, keuangan, tehnologi, dan pengalaman). Tugas yang
cukup berat ini membutuhkan komitmen dan kesetiakawanan mahasiswa.
Komitmen
dan kesetiakawanan ini harus terus menjadi penyemangat organisasi mahasiswa
dalam setiap penggunaan fungsi utama sebuah organisasi, yakni fungsi
pengambilan kebijakan/keputusan, fungsi pelaksanaan, dan fungsi kontrol.
Managemen
Organisasi Mahasiswa?
Manajemen
adalah rekayasa karya untuk mencapai cita – cita dan tujuan yang telah
ditentukan dengan mendayagunakan sumberdaya seeffisien mungkin dan dengan
sistim kerja yang seeffektif mungkin sesuai dengan pilihan lembaga. Berikut
pengaplikasian efektifitas dan efisiensi dalam organisasi :
EFEKTIF
|
EFISIEN
|
§ Melakukan sesuatu yang Tepat
§ Pemilihan target (sasaran) yang tepat
sesuai dengan kebutuhan
§ Effectivitas merupakan kunci keberhasilan
suatu organisasi
§ Kemampuan menggunakan Tujuan/ sasaran yang
memadai dan mewujudkannya dengan tepat
|
§ Melakukan sesuatu dengan tepat
§ Perbandingan antara Input (tenaga kerja, keuangan, waktu) dan Output
§ Sumber daya minimal hasil baik
§ Kemampuan menghemat Sumber daya untuk
mencapai tujuan/sasaran
|
1.
Tidak ada
pemborosan sumber daya, tetapi tujuan/sasaran tidak tercapai
2.
Tujuan/sasaran
dapat dicapai dengan penggunaan sumber daya yang tidak boros
3.
Tujuan/sasaran
tercapai dengan penggunaan sumber daya yang boros
4.
Tujuan/sasaran
tidak tercapai dan terjadi pemborosan sumber daya
Ke
efektifitasan organisasi merupakan kunci
di mana kita harus menggunakan tehnik-tehnik perorganisasian. Tehnik-tehnik
perorganisasian yang handal antara lain adalah :
1.
Tehnik
perorganisasian dengan Pendekatan Tujuan : Pendekatan tujuan
ini menitik beratkan pada pentingnya
tujuan untuk dapat direalisasikan.
2.
Tehnik
perorganisasian dengan Pendekatan Sistem : Pendekatan ini
lebih menekankan pentingnya masukan (input),
proses (proces), dan luaran (out put).
3.
Tehnik
perorganisasian dengan Pendekatan Lingkungan : pendekatan ini
menitik beratkan pada pentingnya organisasi adaptasi terhadap perubahan, contoh
perubahan politik, sosial dan ekonomi.
Manajemen
organisasi memiliki tiga titik bagian :
Adapun
komponen-komponen dalam sebuah managemen organisasi meliputi :
1. Planning; perencanaan program kerja sesuai dengan orientasi, visi,
dan paradigma suatu organisasi serta kondisi realitas (kenyataan yang dihadapi)
2. Organizing; pengorganisasian dengan menitik beratkan pada
tujuan/sasaran untuk dapat direalisasikan, sistem organisasi : (input/masukan),
(poses/ proces), dan (hasil/output),
3. Actuating; pelaksanaan/implementasi dengan menitikberatkan pada
pembagian kerja pada satuan kelompok kerja
4.
Controling; pengendalian
terhadap arah/tujuan program
5.
Evaluating; evaluasi
keberhasilan program melalui pembacaan indikator, asumsi, dan resiko yang
dihadapi
Apa ciri – ciri manajemen Organisasi
Mahasiswa ?
Pengubah Organisasi
|
Manajemen Militer/Bisnis
|
Manajemen Organisasi Mahasiswa/Not For Profit
|
Spirit Dasar
|
·
Mengejar
keuntungan dan kekuasaam individu/kelompok (private/group’s interest)
|
·
Mendatangkan
manfaat bagi kelompok dan masyarakat umum (public interest)
|
·
Mendapatkan
keuntungan materi terutama uang atau kekuasaan (money first)
|
·
Memperjuangkan
agar warga masyarakat umum hidup lebih baik (people interest)
|
|
·
Mencapai
profesionalitas kerja, yakni ahli dan lebih efisien dalam karya dan mendapat
imbalan karya yang makin baik yang dapat diukur secara material dan finansial
(professional)
|
·
Mencapai
keahlian dalam bidang-nya sehingga bisa effektif dalam karya serta tetap
setia pada pelayanandan kaidah-kaidah moral dan etika. Imbalan materi bukan
ukuran utama (Vocational)
|
|
Ukuran keberhasilan
|
·
Institusi
lebih besar, kuat, berkuasa (demi organisasi sendiri)
|
·
Warga
hidup lebih sejahtera lahir dan batin (demi rakyat banyak)
|
Strategi Utama Bekerja
|
·
Menghasilkan
sebanyak-banyak –nya agar untung sebanyak mungkin (product oriented/ product
first)
|
·
Melayani
sebaik-baiknya hingga mitra kerja atau kelompok dampingan merasa puas
(service oriented/ service first)
|
·
Tingkat
produktifitas tinggi lebih mudah dicapai bila cara kerja bisa dibuat seragram
dan mekanistis karena itu diperlukan standarisasi cara kerja agar lebih
efisien (standarisasi)
|
·
Pelayanan
kepada mitra kerja harus sesuai dengan tingkat kebutuhan dan selera mereka
karena itu diperlukan kebebasan, kreatifitas serta dinamika tinggi agar semua
kebutuhan dapat direspon dengan tepat (flexibilitas)
|
|
·
Institusi
lain sejenis bisa jadi musuh. Intel disebar agar diperoleh strategi untuk
merebut dan menguasai pasar sehingga harga dapat didekte dan keuntungan
dipastikan. Bisnis adalah peran dan kita harus lebih unggul. Insebtip dan
reward diberikan vagi mereka yang menyumbang kemenangan (kompetisi)
|
·
Kemaslahatan
masyarakat hanya bisa dicapai dalam kerjasama dengan sebanyak mungkin pihak. Kooperasi dan kerjasama bukan hanya
perlu tetapi menjadi syarat dasar keberhasilan yang berjangka panjang dan
berdimensi holistik. Dinamika, produktifitas dan kreatifitas mutlak
diperlukan tetapi tidak dalam bentuk kompetisi apalagi jika mematikan yang
lemah dan tertinggal (Cooperation rather than competition)
|
|
Kepemimpinan
|
·
Lugas
mementingkan tugas (task oriented). Mengejar image manager atau executives
professional
|
·
Kepemimpinan
egalitarian berdasar seni dan pemahaman terhadap manusia secara menyeluruh
dengan semangat kesederhanaan (simplicity) dan low profile
|
·
Menjaga
wibawa dengan berbagai cara agar perintah dapat menggerakkan organisasi jika
perlu dengan reward and penalty. Direktur bertugas memberi direction/ arah
|
·
Menjaga
semangat keteladanan dalam semua aspek sebab semua orang menuntutnya
demikian. Mampu menjadi penengah dlam sengketa dan tidak membangun wibawa
berdasar harta atau kuasa, ketua bertugas menjadi fasilitator utama atau
primus interpares
|
|
Gaya hidup Organisasi
|
·
Semua
masalah diatur dengan mempertimbangkan dengan hukum yang ada yang secara
formal sudah diakui kendati selalu bisa disiasati. Jas dan dasi menjadi citra
posisi. (formal)
|
Hukum adalah alat hidup sama maka hubungan
antar sesama menjadi masalah utama. Sikap informal menjadi tuntutan kebutuhan
tanpa harus melanggar kesepakatan hukum
(informal)
|
Oleh : Imron Fahim
Do you realize there's a 12 word phrase you can communicate to your partner... that will trigger deep feelings of love and instinctual appeal to you deep within his chest?
BalasHapusBecause deep inside these 12 words is a "secret signal" that triggers a man's instinct to love, adore and protect you with all his heart...
12 Words Will Fuel A Man's Desire Response
This instinct is so hardwired into a man's genetics that it will drive him to work harder than ever before to love and admire you.
In fact, fueling this powerful instinct is absolutely mandatory to achieving the best possible relationship with your man that the moment you send your man one of these "Secret Signals"...
...You will immediately notice him open his heart and soul to you in a way he haven't expressed before and he'll identify you as the only woman in the galaxy who has ever truly tempted him.